Inilah hamparan savana terluas di Pulau Jawa, membuat
Anda yang berkunjung ke sini serasa berada di Afrika. Di Taman Baluran merupakan alam yang menakjubkan
ketika merak jantan melebarkan ekornya untuk menarik perhatian sang betina
ratusan rusa berlarian menuju kubangan air, puluhan kerbau besar yang gagah
berani, belasan elang yang terbang
tinggi mencari makan, hingga lutung dan makaka yang bergelantungan. Belum lagi
pepohonan khas Baluran yang mirip pohon pinang dan berbuah sekali seumur hidup
sebanyak 1 ton untuk kemudian mati. Pohon pilang yang berbatang putih dan
rimbun, bila Anda mengamatinya secara seksama maka mirip pohon di film “Avatar”
serta pohon bekol yang rindang mirip beringin dengan nuansa magis.
![]() |
Taman Nasional Baluran |
![]() |
Pantai Taman Nasional Baluran |
Tidak besar biaya yang harus Anda keluarkan untuk tiket
masuknya, yaitu hanya Rp6.000,00 per kendaraan dan Rp 2.500,00 per orang.
Kegiatan yang dapat dilakukan Baluran adalah penelitian, pengamatan dan atraksi
satwa, serta wisata bahari di Pantai Bama. Sementara itu, fasilitas yang
tersedia berupa kantor pengurus, pondok kerja, pesanggarahan, shelter, jalan
trail, menara pandang, dan lainnya.
Kawasan Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan
Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Batas wilayah sebelah
utara adalah Selat Madura, sebelah timur Selat Bali, sebelah selatan Sungai
Bajulmati, dan sebelah barat Sungai Klokoran. Temperatur udaranya 27°- 34° C,
curah hujan 900 - 1.600 mm/tahun, ketinggian tempat 0 - 1.247 mdpl, letak geografis
7°29’ - 7°55’ LS, 114°17’ - 114°28’ BT, serta luasnya mencapai 25.000 ha. Di
tengah kawasan ini terdapat Gunung Baluran yang sudah tidak aktif lagi.
Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem
hutan kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe vegetasi savana, hutan mangrove,
hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa, dan hutan yang
selalu hijau sepanjang tahun. Sekitar 40 % tipe vegetasi savana mendominasi
kawasan Taman Nasional Baluran. Daerah tersebut merupakan daerah yang sangat
subur dan kaya sumber makanan bagi berbagai jenis satwa pemakan rumput.
Tanahnya yang berwarna hitam dari jenis tanah aluvial dan vulkanik meliputi
luas setengah luas daratan rendah yang ditumbuhi rumput savana.
Iklim di Taman Nasional Baluran bertipe Monsoon yang
dipengaruhi angin timur yang kering. Curah hujan berkisar antara 900-1.600
mm/tahun dan suhu udara antara 27°-30° C dengan bulan kering per tahun
rata-rata 9 bulan. Antara bulan Agustus hingga Desember bertiup angin cukup
kencang dari arah Selatan. Musim hujan terjadi pada November-April, sedangkan
musim kemarau pada April-Oktober dengan curah hujan tertinggi pada bulan
Desember-Januari. Secara faktual, perkiraan tersebut sering berubah sesuai
dengan kondisi global yang mempengaruhi.
Pada musim kemarau air tanah di permukaan tanah menjadi
sangat terbatas dan persediaan air di beberapa mata air tersebut menjadi
berkurang. Saat musim hujan, tanah yang hitam sedikit sekali dapat ditembus air
sehingga air mengalir di permukaan tanah, membentuk banyak kubangan terutama di
sebelah selatan daerah yang menghubungkan Talpat dengan Bama.
Bila Anda datang saat musim penghujan maka tumbuhan dan
air sangat berlimpah sehingga penghuni taman seperti banteng dan kerbau Liar
memilih masuk ke pedalaman taman dari pada bertatap muka dengan pengunjung.
Akan tetapi, beberapa kelompok rusa, merak, ayam hutan dan beburungan lainnya
bisa Anda lihat hilir mudik.
Tumbuhan yang ada di Taman Nasional Baluran ini sebanyak
444 jenis, diantaranya terdapat tumbuhan asli dan khas yaitu widoro bukol (Ziziphus
rotundifolia), mimba (Azadirachta indica), dan pilang (Acacia
leucophloea). Widoro bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan yang
mampu beradaptasi dalam kondisi sangat kering namun masih kelihatan hijau
walaupun tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering. Tumbuhan yang lain juga ada
seperti kemiri (Aleurites moluccana), gebang (Corypha utan),
api-api (Avicennia sp), asam (Tamarindus indica), gadung (Dioscorea
hispida), kendal (Cordia obliqua), manting (Syzygium
polyanthum), dan kepuh (Sterculia foetida).
Terdapat 26 jenis mamalia di antaranya banteng (Bos
javanicus javanicus), kerbau liar (Bubalus bubalis), ajag (Cuon
alpinus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), rusa (Cervus
timorensis rusa), macan tutul (Panthera pardus melas), kancil (Tragulus
javanicus pelandoc), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus).
Satwa banteng merupakan maskot khas dari Taman Nasional Baluran. Selain itu,
terdapat sekitar 155 jenis burung di antaranya termasuk yang langka seperti
layang-layang api (Hirundo rustica), ayam hutan merah (Gallus
gallus), kangkareng (Anthracoceros convecus), rangkong (Buceros
rhinoceros), tuwuk atau tuwur asia (Eudynamys scolopacea), burung
merak (Pavo muticus), dan bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus).
Terdapat 155 jenis burung langka antara lain Walet ekor
jarum (Hirundapus caudutus), Banteng (Bos javanicus), Ajag (Cuon
alpinus), Kijang (Muntiacus muntjak), Burung merak (Pavo
muticus), Ayam hutan (Gallus sp.), Macan tutul (Felis pardus),
Kucing bakau (Felis viverrina) dan lain-lain.
0 comments :
Post a Comment